Wajah merah berbalut marahmu
Nyala patriotisme yang berpadu
Teriakan "lawan" menggelegar itu..
Kini tak lagi terpancar
Kemana dikau pahlawanku
Sang proletar sedang rindu
Menanti derap langkah
Menantang sang congkak menganga
Atau…
Hentikan pura bisu itu
Karena proletar kini tlah tahu
Teriak kemarinmu palsu
Sang congkak tlah buatmu terpaku
Luluh lunglai menanti "suksesi"
Proletar kini kian layu
Hanyut dalam bisu karnamu..
Bangunlah pahlawanku..
Dari mimpi orgasme tidurmu..
(Tamalanrea/27 Juli 2008)
Nyala patriotisme yang berpadu
Teriakan "lawan" menggelegar itu..
Kini tak lagi terpancar
Kemana dikau pahlawanku
Sang proletar sedang rindu
Menanti derap langkah
Menantang sang congkak menganga
Atau…
Hentikan pura bisu itu
Karena proletar kini tlah tahu
Teriak kemarinmu palsu
Sang congkak tlah buatmu terpaku
Luluh lunglai menanti "suksesi"
Proletar kini kian layu
Hanyut dalam bisu karnamu..
Bangunlah pahlawanku..
Dari mimpi orgasme tidurmu..
(Tamalanrea/27 Juli 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar